01. Sifat-sifat Natrium Karboksimetilselulosa
Natrium karboksimetil selulosa merupakan elektrolit polimer anionik. Tingkat substitusi CMC komersial berkisar antara 0,4 hingga 1,2. Bergantung pada kemurniannya, penampakannya berupa bubuk putih atau putih pucat.
1. Viskositas larutan
Viskositas larutan berair CMC meningkat dengan cepat seiring dengan peningkatan konsentrasi, dan larutan tersebut memiliki karakteristik aliran pseudoplastik. Larutan dengan tingkat substitusi yang lebih rendah (DS=0,4-0,7) sering kali memiliki tiksotropi, dan viskositas yang tampak akan berubah saat geser diterapkan atau dihilangkan pada larutan. Viskositas larutan berair CMC menurun seiring dengan peningkatan suhu, dan efek ini dapat dibalikkan saat suhu tidak melebihi 50 °C. Pada suhu yang lebih tinggi untuk waktu yang lama, CMC akan terdegradasi. Inilah alasan mengapa glasir bleed mudah berubah menjadi putih dan rusak saat mencetak glasir bleed pola garis tipis.
CMC yang digunakan untuk glasir sebaiknya memilih produk dengan tingkat substitusi tinggi, terutama glasir berdarah.
2. Pengaruh Nilai pH terhadap CMC
Viskositas larutan CMC dalam air tetap normal pada rentang pH yang luas, dan paling stabil antara pH 7 dan 9. Dengan pH
Nilainya menurun, dan CMC berubah dari bentuk garam menjadi bentuk asam, yang tidak larut dalam air dan mengendap. Ketika nilai pH kurang dari 4, sebagian besar bentuk garam berubah menjadi bentuk asam dan mengendap. Ketika pH di bawah 3, tingkat substitusi kurang dari 0,5, dan dapat sepenuhnya berubah dari bentuk garam menjadi bentuk asam. Nilai pH transformasi lengkap CMC dengan tingkat substitusi tinggi (di atas 0,9) adalah di bawah 1. Oleh karena itu, cobalah untuk menggunakan CMC dengan tingkat substitusi tinggi untuk glasir rembesan.
3. Hubungan antara CMC dan ion logam
Ion logam monovalen dapat membentuk garam yang larut dalam air dengan CMC, yang tidak akan memengaruhi viskositas, transparansi, dan sifat-sifat lain dari larutan berair, tetapi Ag+ merupakan pengecualian, yang akan menyebabkan larutan mengendap. Ion logam divalen, seperti Ba2+, Fe2+, Pb2+, Sn2+, dll. menyebabkan larutan mengendap; Ca2+, Mg2+, Mn2+, dll. tidak berpengaruh pada larutan. Ion logam trivalen membentuk garam yang tidak larut dengan CMC, atau mengendap atau membentuk gel, sehingga besi klorida tidak dapat dikentalkan dengan CMC.
Terdapat ketidakpastian dalam efek toleransi garam CMC:
(1) Berkaitan dengan jenis garam logam, nilai pH larutan dan derajat substitusi CMC;
(2) Berkaitan dengan tata cara pencampuran dan cara pencampuran CMC dengan garam.
CMC dengan tingkat substitusi tinggi mempunyai kompatibilitas yang lebih baik dengan garam, dan efek penambahan garam pada larutan CMC lebih baik daripada air garam.
CMC itu bagus. Oleh karena itu, saat menyiapkan glasir osmotik, umumnya CMC dilarutkan dalam air terlebih dahulu, baru kemudian ditambahkan larutan garam osmotik.
02. Cara mengenali CMC di pasaran
Diklasifikasikan berdasarkan kemurnian
Tingkat kemurnian tinggi — kandungannya di atas 99,5%;
Kelas industri murni — kandungannya di atas 96%;
Produk mentah — kandungannya di atas 65%.
Diklasifikasikan berdasarkan viskositas
Jenis viskositas tinggi – viskositas larutan 1% di atas 5 Pa s;
Jenis viskositas sedang – viskositas larutan 2% di atas 5 Pa s;
Jenis viskositas rendah – viskositas larutan 2% di atas 0,05 Pa·s.
03. Penjelasan model umum
Setiap produsen memiliki modelnya sendiri, konon ada lebih dari 500 jenis. Model yang paling umum terdiri dari tiga bagian: X—Y—Z.
Huruf pertama mewakili penggunaan industri:
F – tingkat makanan;
I——kelas industri;
C – mutu keramik;
O – mutu minyak bumi.
Huruf kedua mewakili tingkat viskositas:
H – viskositas tinggi
M——viskositas sedang
L – viskositas rendah.
Huruf ketiga melambangkan derajat substitusi, dan angkanya dibagi 10 merupakan derajat substitusi CMC yang sebenarnya.
Contoh:
Model CMC adalah FH9 yang berarti CMC bermutu pangan, memiliki viskositas tinggi, dan derajat substitusi 0,9.
Model CMC adalah CM6, artinya CMC bermutu keramik, viskositas sedang, dan derajat substitusi 0,6.
Dengan demikian, ada pula mutu yang digunakan dalam industri kedokteran, tekstil dan industri lainnya, yang jarang ditemui dalam penggunaan industri keramik.
04. Standar Seleksi Industri Keramik
1. Stabilitas viskositas
Ini adalah syarat pertama dalam memilih CMC untuk glasir
(1) Viskositas tidak berubah secara signifikan setiap saat
(2) Viskositas tidak berubah secara signifikan terhadap suhu.
2. Tiksotropi kecil
Dalam produksi ubin glasir, bubur glasir tidak boleh bersifat tiksotropik, jika tidak maka akan memengaruhi kualitas permukaan glasir, jadi sebaiknya pilih CMC food grade. Untuk mengurangi biaya, beberapa produsen menggunakan CMC industrial grade, dan kualitas glasir mudah terpengaruh.
3. Perhatikan metode uji viskositas
(1) Konsentrasi CMC mempunyai hubungan eksponensial terhadap viskositas, sehingga perlu diperhatikan ketepatan penimbangan;
(2) Perhatikan keseragaman larutan CMC. Metode pengujian yang ketat adalah mengaduk larutan selama 2 jam sebelum mengukur viskositasnya;
(3) Suhu mempunyai pengaruh yang besar terhadap viskositas, maka dari itu perlu diperhatikan suhu lingkungan pada saat pengujian;
(4) Perhatikan cara pengawetan larutan CMC untuk mencegah terjadinya kerusakan.
(5) Perhatikan perbedaan antara viskositas dan konsistensi.
Waktu posting: 05-Jan-2023