Hidroksipropilmetilselulosa (HPMC) merupakan senyawa yang telah menjadi bahan baku pokok dalam banyak industri karena sifat-sifatnya yang multifungsi. Senyawa ini umumnya digunakan sebagai bahan tambahan makanan, pengental dalam kosmetik, dan bahkan sebagai bahan medis dalam banyak obat-obatan. Sifat unik HPMC adalah sifat tixotropiknya, yang memungkinkannya mengubah viskositas dan sifat alir dalam kondisi tertentu. Selain itu, HPMC dengan viskositas tinggi dan viskositas rendah memiliki sifat ini, menunjukkan sifat tixotropik bahkan di bawah suhu gel.
Tiksotropi terjadi pada HPMC saat larutan menjadi tipis saat tekanan diberikan atau diaduk, yang mengakibatkan penurunan viskositas. Perilaku ini juga dapat dibalik; saat tekanan dihilangkan dan larutan dibiarkan diam, viskositas perlahan kembali ke keadaan yang lebih tinggi. Sifat unik ini menjadikan HPMC komponen yang berharga dalam banyak industri karena memungkinkan aplikasi yang lebih halus dan pemrosesan yang lebih mudah.
Sebagai hidrokoloid nonionik, HPMC mengembang dalam air untuk membentuk gel. Tingkat pembengkakan dan pembentukan gel bergantung pada berat molekul dan konsentrasi polimer, pH, dan suhu larutan. HPMC dengan viskositas tinggi biasanya memiliki berat molekul tinggi dan menghasilkan gel dengan viskositas tinggi, sedangkan HPMC dengan viskositas rendah memiliki berat molekul rendah dan menghasilkan gel dengan viskositas rendah. Namun, terlepas dari perbedaan kinerja ini, kedua jenis HPMC menunjukkan tiksotropi karena perubahan struktural yang terjadi pada tingkat molekuler.
Perilaku tixotropik HPMC merupakan hasil dari penyelarasan rantai polimer akibat tegangan geser. Ketika tegangan geser diterapkan pada HPMC, rantai polimer akan sejajar dengan arah tegangan yang diberikan, sehingga mengakibatkan rusaknya struktur jaringan tiga dimensi yang terbentuk tanpa adanya tegangan. Terganggunya jaringan mengakibatkan penurunan viskositas larutan. Ketika tegangan dihilangkan, rantai polimer akan tersusun ulang sepanjang orientasi aslinya, membangun kembali jaringan dan memulihkan viskositas.
HPMC juga menunjukkan tiksotropi di bawah suhu pembentukan gel. Suhu gel adalah suhu di mana rantai polimer saling berikatan untuk membentuk jaringan tiga dimensi, membentuk gel. Hal ini bergantung pada konsentrasi, berat molekul, dan pH larutan polimer. Gel yang dihasilkan memiliki viskositas tinggi dan tidak berubah dengan cepat di bawah tekanan. Namun, di bawah suhu pembentukan gel, larutan HPMC tetap cair, tetapi masih menunjukkan perilaku tiksotropik karena adanya struktur jaringan yang terbentuk sebagian. Jaringan yang dibentuk oleh bagian-bagian ini rusak di bawah tekanan, yang mengakibatkan penurunan viskositas. Perilaku ini bermanfaat dalam banyak aplikasi di mana larutan perlu mengalir dengan mudah saat diaduk.
HPMC merupakan bahan kimia serbaguna dengan beberapa sifat unik, salah satunya adalah perilaku tixotropiknya. Baik HPMC dengan viskositas tinggi maupun viskositas rendah memiliki sifat ini, menunjukkan tixotropi bahkan di bawah suhu gel. Karakteristik ini menjadikan HPMC sebagai komponen berharga dalam banyak industri yang memerlukan larutan yang menangani aliran mudah untuk memastikan aplikasi yang lancar. Meskipun terdapat perbedaan sifat antara HPMC dengan viskositas tinggi dan viskositas rendah, perilaku tixotropiknya terjadi karena penyelarasan dan gangguan struktur jaringan yang terbentuk sebagian. Karena sifatnya yang unik, para peneliti terus-menerus mengeksplorasi berbagai aplikasi HPMC, dengan harapan dapat menciptakan produk baru dan memberikan solusi yang lebih baik bagi konsumen di seluruh dunia.
Waktu posting: 23-Agu-2023