Bagaimana cara mendeteksi kandungan abu hidroksipropil metilselulosa?

Kadar abu merupakan indikator pentinghidroksipropil metilselulosa. Banyak pelanggan yang sering bertanya ketika mereka memahami hidroksipropil metilselulosa: berapa nilai abunya? Hidroksipropil metilselulosa dengan kadar abu yang kecil berarti kemurnian yang lebih tinggi; selulosa dengan kadar abu yang besar berarti banyak mengandung pengotor sehingga akan mempengaruhi efek penggunaan atau menambah jumlah penambahan. Ketika pelanggan memilih hidroksipropil metilselulosa, mereka sering kali langsung menyalakan sebagian selulosa dengan api dan membakarnya untuk menguji kandungan abu selulosa tersebut. Namun metode pendeteksian ini sangat tidak ilmiah, karena banyak produsen menambahkan bahan pemercepat pembakaran pada selulosa. Di permukaan, selulosa memiliki sedikit abu setelah dibakar, namun dalam praktiknya, retensi air hidroksipropil metilselulosa tidak terlalu baik.

Jadi bagaimana cara mendeteksi kandungan abu hidroksipropil metilselulosa dengan benar? Metode pendeteksian yang benar adalah dengan menggunakan tungku peredam untuk mendeteksi.

Instrumen Neraca analitik, tungku peredam suhu tinggi, tungku listrik.

Prosedur percobaan:

1) Pertama, masukkan wadah porselen 30ml ke dalam tungku peredam suhu tinggi dan bakar pada suhu (500~600) °C selama 30 menit, tutup gerbang tungku untuk menurunkan suhu dalam tungku hingga di bawah 200°C, lalu ambil keluarkan wadah dan pindahkan ke desikator hingga dingin (20~30) menit, timbang.

2) Timbang 1,0 ghidroksipropil metilselulosaPada neraca analitik, masukkan sampel yang telah ditimbang ke dalam krus, kemudian letakkan krus yang berisi sampel di atas tungku listrik untuk karbonisasi, dinginkan hingga suhu kamar, tambahkan asam sulfat (0,5-1,0) ml, dan masukkan ke dalam tungku listrik untuk karbonisasi lengkap. Kemudian pindah ke tungku peredam suhu tinggi, bakar pada suhu (500~600)℃ selama 1 jam, matikan daya tungku peredam suhu tinggi, bila suhu tungku turun di bawah 200℃, keluarkan dan masukkan ke dalam desikator dinginkan (20~30) menit, lalu ditimbang dengan neraca analitik.

Perhitungan Residu penyalaan dihitung berdasarkan rumus (3):

m2-m1

Residu pengapian (%) = ×100………………………(3)

m

Dalam rumus: m1 – massa wadah kosong, dalam g;

m2 – massa residu dan wadah, dalam g;

m – massa sampel, dalam g.


Waktu posting: 25 April-2024