Viskositas HPMC berbanding terbalik dengan suhu, yaitu viskositas meningkat seiring dengan meningkatnya suhu berkurang

HPMC atau hydroxypropyl methylcellulose adalah zat serbaguna yang digunakan dalam berbagai industri termasuk obat -obatan, kosmetik dan makanan. Ini banyak digunakan sebagai pengental dan pengemulsi, dan perubahan viskositasnya tergantung pada suhu yang terpapar. Dalam artikel ini, kami akan fokus pada hubungan antara viskositas dan suhu di HPMC.

Viskositas didefinisikan sebagai ukuran resistensi cairan terhadap aliran. HPMC adalah zat semi-padat yang pengukuran resistance tergantung pada berbagai faktor, termasuk suhu. Untuk memahami hubungan antara viskositas dan suhu dalam HPMC, pertama -tama kita perlu tahu bagaimana zat itu terbentuk dan apa itu terbuat.

HPMC berasal dari selulosa, polimer yang terjadi secara alami pada tanaman. Untuk menghasilkan HPMC, selulosa perlu dimodifikasi secara kimia dengan propilen oksida dan metil klorida. Modifikasi ini menghasilkan pembentukan gugus hidroksipropil dan metil eter dalam rantai selulosa. Hasilnya adalah zat semi-padat yang dapat dilarutkan dalam air dan pelarut organik dan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai lapisan untuk tablet dan sebagai agen penebalan untuk makanan, antara lain.

Viskositas HPMC tergantung pada konsentrasi zat dan suhu di mana ia terpapar. Secara umum, viskositas HPMC berkurang dengan meningkatnya konsentrasi. Ini berarti bahwa konsentrasi HPMC yang lebih tinggi menghasilkan viskositas yang lebih rendah dan sebaliknya.

Namun, hubungan terbalik antara viskositas dan suhu lebih rumit. Seperti yang disebutkan sebelumnya, viskositas HPMC meningkat dengan penurunan suhu. Ini berarti bahwa ketika HPMC mengalami suhu rendah, kemampuannya untuk mengalir berkurang dan menjadi lebih kental. Demikian juga, ketika HPMC mengalami suhu tinggi, kemampuannya untuk mengalir meningkat dan viskositasnya berkurang.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi hubungan antara suhu dan viskositas dalam HPMC. Misalnya, zat terlarut lainnya yang ada dalam cairan dapat mempengaruhi viskositas, seperti halnya pH cairan. Secara umum, bagaimanapun, ada hubungan terbalik antara viskositas dan suhu dalam HPMC karena efek suhu pada ikatan hidrogen dan interaksi molekuler dari rantai selulosa dalam HPMC.

Ketika HPMC mengalami suhu rendah, rantai selulosa menjadi lebih kaku, yang mengarah pada peningkatan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen ini menyebabkan resistensi zat mengalir, sehingga meningkatkan viskositasnya. Sebaliknya, ketika HPMC mengalami suhu tinggi, rantai selulosa menjadi lebih fleksibel, yang menghasilkan lebih sedikit ikatan hidrogen. Ini mengurangi resistensi zat terhadap aliran, menghasilkan viskositas yang lebih rendah.

Perlu dicatat bahwa meskipun biasanya ada hubungan terbalik antara viskositas dan suhu HPMC, ini tidak selalu terjadi untuk semua jenis HPMC. Hubungan yang tepat antara viskositas dan suhu dapat bervariasi tergantung pada proses pembuatan dan tingkat spesifik HPMC yang digunakan.

HPMC adalah zat multifungsi yang banyak digunakan di berbagai industri untuk sifat penebalan dan pengemulsi. Viskositas HPMC tergantung pada beberapa faktor, termasuk konsentrasi zat dan suhu di mana ia terpapar. Secara umum, viskositas HPMC berbanding terbalik dengan suhu, yang berarti bahwa ketika suhu menurun, viskositas meningkat. Hal ini disebabkan oleh efek suhu pada ikatan hidrogen dan interaksi molekuler dari rantai selulosa dalam HPMC.


Waktu posting: Sep-08-2023